TERBARU

Selasa, 30 Agustus 2016

Penulisan Kata Ulang dan Kata Gabungan

Penulisan Kata Ulang

Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.

Misalnya :

Anak-anak, buku-buku, kuda-kuda, mata-mata, hati-hati, undang-undang, biri-biri, kupu-kupu, kura-kura, laba-laba, sia-sia, gerak-gerik, huru-hara, lauk-pauk, mondar-mandir, ramah-tamah, sayur-mayur, centang-perenang, porak-poranda, tunggang-langgang, berjalan-jalan, dibesar-besarkan, berjalan-jalan, dibesar-besarkan, menulis-nulis, terus-menerus, tukar-menukar, hulubalang-hulubalang, bumiputra-bumiputra.

Penulisan Kata Gabungan Kata

1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk kata istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.

Misalnya :
Duta besar, kambing hitam, kereta api cepat lear biasa, mata pelajaran, meja tulis, modl linear, oarang tua, persegi panjang, rumah sakit umum, simpang empat.

2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.

Misalnya :

Alat pandang-dengar, anak-istri saya, buku sejarah-baru, mesin hitung tangan, ibu-bapak kami, watt-jam, orang-tua muda.

3. Gabungan kata berikut ditulis serangkai

Misalnya :

Acapkali, adakalanya, akhirulkalam, alhamdulillah, astagfirullah, bagaimana, barangkali, bilamana, bismillah, beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada, darmabakti, dukacita, halalbihalal, hulubalang, kacamata, kasatmata, kepada, keratabahasa, kilometer, manakala, manasuka, manggkubumi, matahari, olahraga, padahal.paramasastra, peribahasa, puspawarna, radioaktif, saptamarga, saputangan, saripati, sebagaimana, sediakala, segitiga, sekalipun, silaturahmi, sukacita, sukarela, syahbandar, titimangsa, wasalam.

Share this:

Posting Komentar

 
Designed By OddThemes & Distributd By Blogger Templates