TERBARU

Rabu, 31 Agustus 2016

Peran Radio dalam Dakwah

Peran Radio dalam Dakwah

Dakwah radio atau dakwah melalui radio artinya memperlakukan dan memanfaatkan media paling populer di dunia ini seperti: channel, sarana, atau alat untuk mencapai tujuan dakwah.Jenis program dakwah di radio, selain ceramah dan dialog Islam(talkshow), Materinya terjemahan hadits, ayat Al-Quran, ungkapan sahabat Nabi Saw,nasihat ulama, atau mutiara kata Islami. Jadi, di tengah keasyikan menikmati –misalnya--lagu-lagu pop Indonesia, para pendengar “didakwahi” secara “tidak sadar”. Para da’i dan lembaga-lembaga dakwah harus memanfaatkan radio untuk menebarkan risalah Islam.

Pilihannya, mendirikan radio dakwah atau sekadar berdakwah di radio. Jika pilihannya berdakwah di radio, maka sang da’i harus dibekali ilmu dan teknik siaran (announcingskill) agar mampu siaran layaknya penyiar profesional. Alternatif lain, lembaga dakwah membuat paket-paket program religius, seperti drama radio, feature, atau sekadar insert/spot renungan Islami yang dikemas semenarik mungkin untuk disiarkan diradio.Media radio terbukti efektif sebagai sarana komunikasi massa yang bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan menembus batas, terlebih dengan adanya fasilitas streaming (internet). Radio dakwah dan pun sangat prospektif mendatangkan iklan, khususnya produk-produk Islami.

Dakwah merupakan suatu usaha untuk mengajak, menyeru dan mempengaruhi manusia agar selalu berpegang pada ajaran Allah guna memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akherat. Mengajak ke jalan Allah wajib hukumnya. Keberhasilan ajakannya mencerminkan prospek dan pelestarian perkembangan Islam di masa mendatang, sebab maju dan mundurnya agama terletak di tangan penganut-penganut-Nya.

Disinilah, maka bimbingan dan penyuluhan agama berperan dalam membangkitkan daya rohaniyah manusia melalui iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Di samping itu, sebagai landasan proses kegiatan dakwah dan penerangan agama yang harus dilaksanakan dalam berbagai lapisan masyarakat.

Oleh karena itu, sebagai sarana penyiaran agama radio juga dapat memberikan rangsangan terhadap persepsi atau tanggapan dan tingkah laku bagi masyarakat banyak. Masyarakat sensitif terhadap informasi, bahkan menjadi salah satu kebutuhan pokok selain kebutuhan sandang, pangan dan papan. Semakin banyak orang berhubungan dengan informasi, maka akan semakin banyak pula pengetahuan bagi dirinya. Di dalam proses komunikasi sosial, peran ideal radio sebagai media publik adalah mewadahi sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya.

Dalam menerima pesan dakwah yang disampaikan tentu saja masyarakat berbeda dalam menerimanya. Begitu juga kepastian tingkat efektifitas pemanfaatan media dakwah. Radio dalam proses berbeda dengan keberadaan pada daya serap pemahaman terhadap nilai yang disampaikan melalui masing-masing media dakwah.

Dengan demikian radio dalam proses dakwahnya berbeda dengan keberadaan media dakwah lainnya. Misalnya dalam penyiaran-penyiaran yang berupa ceramah tentang keagamaan yang semuanya itu merupakan upaya penyebaran ajaran yang mudah diterima masyarakat sebagai pedoman hidup guna memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Tiga alasan mengapa radio semakin dilirik, karena sifat ketersegeraan (actuality), berita radio yang tersaji secara langsung menjadi primadona karena aktualitas dan objektivitasnya terjamin tanpa rekayasa ulang dari redaktur. Sifat format kemasan (bodystyle), kemasan berita radio dewasa ini makin bervariasi, sehingga memudahkan pendengar (audien)untuk memilih kemasan yang pas buat mereka, dan mencatat waktu penyiaran yang sesuai dengan kesibukan mereka. Sifat lokalitasnya, sebagai sarana komunikasi publik, radio menganut prinsip segmentasi menurut kedekatan geografis dan prilaku sosial masyarakat sekitarnya. Prinsip ini mengharuskan radio bersifat sangat lokal, dan karena itu radio lebih mampu menyerap lebih dalam aspirasi lokal dan menyiarkannya.

Kehadiran radio sebagai media dakwah adalah sudah lama dimanfaatkan, bagaimana mengemas dakwah melalui media radio agar lebih efektif masih merupakan hal yang perlu dikaji lebih dalam oleh pengelola radio dan lembaga-lembaga dakwah. Terkait dengan efektifitas tersebut maka ada hal yang paling mendasar yang perlu dikaji yakni berkaitan dengan format program siaran dakwah Islam, dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah mengenai keterbatasan waktu yang disediakan untuk program siaran dakwah Islam di radio yang relatif sedikit. 

Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Radio sebagai Media Dakwah, diantaranya:

A. Daya Langsung

Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat. Selanjutnya kita juga dapat melihat perbandingan daya langsung radio siaran dengan media cetak. Suatu pesan dakwah yang disampaikan melalui media cetak membutuhkan proses penyusunan dan penyebaran yang kompleks dan membutuhkan waktu yang relativ lama.

Sedangkan dalam radio siaran, pesan dakwah sudah dapat dikoreksi dan dicek kebenarannya, serta dapat langsung dibacakan, bahkan radio siaran dapat langsung menyiarkan suatu peristiwa yang tengah berlangsung melalui siaran reportase atau siaran pandangan mata. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa radio siaran seharusnya lebih aktual ketimbang surat kabar. Demikian juga dalam proses penyampaian peasan dakwah melalui radio.

B. Daya Tembus

Daya Tembus merupakan Faktor lain yang menyebabkan radio dianggap memiliki kekutan, yaitu daya tembus radio siaran, dalam arti tidak mengenal jarak dan rintangan. Gunung-gunung, lembah-lembah, padang pasir, rawa-rawa maupun lautan dapat ditembus oleh siaran radio.

C. Daya Tarik

Faktor ketiga yang menyebabkan radio siaran mempunyai kekuatan ialah daya tariknya yang kuat.

Karakteristik Radio Siaran

Karakteristik Radio Siaran

Radio siaran memiliki karakteristik unik dan khas, tentunya mempunyai keunggulan dan kelemahan. Radio memiliki cara tersendiri yang disebut dengan gaya radio meliputi kosakata lisan, musik/lagu dan sound effect, yang menjadi kunci utama untuk memikat pendengarnya.

Menurut Triartanto (2010:32) Sifat radio siaran secara karakteristiknya mencakup:

Imajinatif

Karena radio siaran hanya bisa di dengar, Imajinasi pendengar bisa beragam persepsinya. Radio menciptakan theater of mind. Pendengar bisa terhanyut perasaannya sat ia mendengarkan drama radio yang disiarkan.

Auditori

Radio adalah bunyi atau suara yang hanya bisa di konsumsi oleh telinga. Maka dari itu, apa yang di dengar oleh telinga kemampuannya cukup terbatas. Untuk itu, pesan radio siaran harus jelas, singkat dan sepintas lalu.

Akrab

Media Radio siaran adalah intim, karena penyiar menyampaikan pesannya secara personal/individu. Walaupun radio itu di dengar oleh orang banyak, sapaan penyiar yang khas seolah ditujukan kepada diri pendengar secara seorang diri, seakan-akan berada di sekitarnya. Sehingga radio bisa menjadi ”teman” di kala seseorang sedang sedih ataupun gembira.

Gaya percakapan

Bahasa yang digunakan bukan bahasa tulisan, tetapi gaya percakapan sehari-hari. Tak heran bahasa-bahasa percakapan yang unik muncul dari dunia radio yang diperkenalkan penyiar menjadi sesuatu yang trend.

Keunggulan dan Kelemahan Radio

Keunggulan Radio

Menurut Helena Olii (2007:8) Keunggulan radio sebagai medium pembelajaran dan informasi adalah pada program pengembangan dan program informasinya. Keunggulan Radio antara lain:

Radio mempengaruhi imajinasi pendengar.

Radio mampu melibatkan dan merangsang imajinasi, memiliki dimensi waktu dan ruang serta ide yang disampaiakan oleh radio dapat dikembangkan. Radio juga memiliki kemampuan untuk mengilhami dan memotivasi. Semua kenggulan tersebut dapat diperoleh dari hasil program radio yang efektif.

Radio merupakan alat penerima program dengan biaya murah.

Dengan sedikit biaya, radio berpotensi  menjangkau tingkatan sosial seluruh penduduk.

Radio mudah di bawa.

Karena bentuknya kecil, radio merupakan pesawat penerima siaran yang mudah di bawa kemana-mana.

Radio sebagai media hiburan.

Salah satu media hiburan yang efektif  karena radio memiliki banyak program acara untuk menghibur pendengar.

Radio menembus ruang dan waktu.

Radio mampu mengatasi hambatan geografis, jarak, waktu dan biaya (menembus ruang dan waktu).

Radio mampu menjangkau masyarakat luas

Pendengar Radio tidak harus pandai baca tulis, tidak mengenal umur maupun tingkatan strata sosial.

Kelemahan Radio

Durasi Program terbatas

Radio siaran dalam setiap programnya dibatasi durasi waktu, setiap program memiliki rentang waktunya masing-masing. Biasanya, maksimal durasi waktu program selama 240 menit atau 4 jam, yang terbagi-bagi dalam segment acara.

Sekilas dengar

Sifat radio adalah auditori, untuk didengar. Isi pesan atau informasi radio siaran gampang lenyap dari ingatan pendengar, untuk itu pendengar tidak bisa meminta mengulang informasi atau lagu yang sudah disiarkan. Artinya sifatnya sekilas, pesan yang disampaikan tidak rinci dan detail.

Mengandung Gangguan

Radio siaran sebagai media massa juga tak lepas dari gangguan yang sifatnya teknis (channel/mechanic noise factor). Karena kekuatan radio siaran adalah bunyi atau suara, maka unsur  ini pula yang bisa menjadi kelemahan karena adanya gangguan sinyal, suara terdengar-menghilang atau terdapat noise.

Non visual

Radio tidak dapat memperlihatkan visualisasi tentang situasi dalam radio, sosok penyiar maupun narasumber yang akan on air di radio, berbeda sekali dengan televisi yang mempunyai visualisasi dan audio.

Macam-Macam Radio

Macam-Macam Radio

Radio dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya yaitu:

1) Radio AM

Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitude gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.

2) Radio FM

Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.

3) Radio internet

Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio konvensional yang gelombang pendek (short wave), yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang kontinyu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet.

Itulah sebabnya banyak kaum ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk mengobanti rasa kangen pada negara asalnya. Di Indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh stasiun radio teresterial untuk memperluas jangkauan siarannya.

4) Radio satelit

Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus yang bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi.

Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima di tempat terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit pemancar. Radio satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil. Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika agar kualitas layanan prima.

5) Radio berdefinisi tinggi (HD Radio)

Radio yang dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan digital sekaligus. Dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital dan analog berbagi frekuensi yang sama. Efisiensi ini membuat banyak konten bisa disiarkan pada posisi yang sama. Kualitas suara yang dihasilkan HD radio sama jernihnya dengan radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis. 

Makalah Sejarah Peradaban Islam Masa Khulafaur Rosyidin (1)

MAKALAH SEJARAH ISLAM MASA KHULAFAUR RASYIDIN (1)
Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Al-Khoththob Radhiyallohu 'anhuma
Oleh : Arif Rahman Hakim, Ahmad Rifa'i, Ahmad Syafi'i, Maulana

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah perjalanan hidup ke dua sahabat Nabi ﷺ yaitu Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar bin al-Khaththab radhiallahu anhuma akan menjadi stok sejarah ke dua yang akan di ambil oleh generasi ke generassi dan juga sebagai pengetahuan lentera akidah seluruh kaum muslimin serta menjadi acuan yang akan tetap selalu eksis di tengah-tengahnya sebagai pedoman kehidupan terutama dari sisi keperibadian keduanya, akhlak mereka, serta kehidupan sosial beragama dan berbagai aspek-aspek lainnya.

Dari sini tampaklah urgensi yang sangat penting dari fungsi sejarah kehidupan Abu Bakar dan Umar bin Khaththab, sebagai poros kehidupan kaum muslimin untuk selalu memahami kekhalifahan mereka karena banyak hikmah dan pelajaran yang terkandung didalamnya yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kaum muslimin.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah yang telah di sebutkan di atas, maka dapat di rumuskan sebuah masalah, di antaranya:

1. Bagaimana nasab kedua khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khaththab radhiallahu’anhuma?
2. Apa saja keutamaan kedua khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khaththab radhiallahu’anhuma?
3. Apa saja peristiwa-peristiawa yang terjadi di masa kedua khalifah  tersebut?

C. Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penulisan makalah ini adalah untuk mendapatkan tambahan nilai mata kuliah sejarah peradaban islam.

Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui nasab kedua khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khaththab.
2. Untuk mengetahui berbagi peristiwa yang terjadi di masa kedua khalifah tersebut. 
3. Untuk mengetahui keutamaan-keutamaan mereka.

D. Metodologi Penulisan

Penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan metode pustaka (library resecrh) yaitu mencari dan mengumpulkan data-data ilmiyah  yang relevan dengan tema yang dibahas  dengan mencari bahan dan sumber-sumber melalui rujukan yang terpecaya.

Baca Selengkapnya ==>



Download Makalah : Slide Share

Resume Struktur dan Klasifikasi Ilmu

RESUME STRUKTUR DAN KLASIFIKASI ILMU

A. Struktur Ilmu Pengetahuan

1. Metode Ilmiah

Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan ilmu pengetahuan yang disebut ilmu.Jadi ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang didapatkan dari metode ilmiah. Metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metode tersebut. Jadi metodologi ilmiah merupakan pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah.

Secara garis besar metode ilmiah ada dua macam, yaitu yang bersifat umum dan metode penelitian ilmiah.

2. Teori

Teori yang dimkasudkan disini adalah penjelasan mengenai gejala yang terdapat dalam fisik. Artinya teori ilmu merupakan suatu penjelasan rasional yang berkesesuaian dengan objek yang dijelaskannya.

3. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan sementara tentang hubungan antara variabel. Hubungan hipotesis ini diajukan dalam bentuk dugaan teori secara khas dengan dasar coba-coba (trial-and-error). Hipotesis hanya merupakan dugaan yang berasalan, atau mungkin merupakan perluasan hipotesis terdahulu yang teruji kebenarannya yang kemudian diterapkan pada data yang baru. 

4. Logika

Logika secara luas dapat didefinisikan sebagai “pengkajian untuk berfikir secara sahih”. Lapangan dalam logika adalah asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat dan sehat. Agar dapat berfikir lurus, tepat dan teratur, logika menyelidiki merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati. Pertama, logika makna luas dan logika makna sempit. Kedua, logika deduktif dan logika induktif.Ketiga, logika formal dan logika material.Keempat, logika murni dan logika terapan. Kelima, logika filsafati dan logika matematik.

5. Data-informasi

Merupakan hasil observasi kemudian dituangkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan terhadap konsep keilmuan sebagai suatu prosedur yang pada dasarnya adalah empiris dan induktif. Pembuktian Yang dimaksud di sini adalah menguji hipotesis yang sudah disusun dengan mengonfrontasikannya dengan dunia fisik yang nyata. Proses pengajian ini merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relavan dengan hipotesis yang diajukan. Pembuktian inilah yang sebenarnya memberi vonis terhadap teori ilmiah apakah pernyataan-pernyataan yang dikandungnya dapat diterima kebenarannya atau ditolak secara ilmiah.

6. Evaluasi

Evaluasi dalam hal ini yaitu penarika kesimpulan yang merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima. Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan yakni mempunyai kerangka penjalasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah yang sebelumnya setelah teruji kebenarannya.

7. Paradigma

Secara umum pengertian paradigma adalah seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak di kehidupan sehari-hari. hal ini dibatasi para paradigma pencarian ilmu pengetahuan, yaitu suatu keyakinan dasar yan digunakan  berbagai kalangan untuk mencari kebenaranParadigma ilmu pengetahuan terbagi menjadi empat yaitu: positivism, post positivism, critical theory, dan constructrivism.

B. Klasifikasi Ilmu

1) ilmu yang berguna dan 2) yang tak berguna,

ilmu brguna : ilmu-ilmu duniawi, seperti kedokteran, fisika, kimia, geografi, logika etika, bersama disiplin-disiplin khusus mengenai ilmu keagamaan.

Menurut Al-Ghozali secara filosofis ia membagi ilmu ke dalam ilmu syar’iyah dan ilmu ‘Aqliyah/ Ghair syar’iyyah.
1. Ilmu syar’iyyah
2. Ilmu aqliyah

Resume Cara Memperoleh Ilmu

RESUME CARA MEMPEROLEH ILMU

A. Hakikat Ilmu Pengetahuan. 

Istilah ilmu pengetahuan diambil dari bahasa arab; alima, ya’lamu, ’ilman yang berarti mengerti atau memahami benar-benar. Dalam bahasa Inggris istilah ilmu berasal dari kata science, yang berasal dari bahasa latins cienta dari bentuk kata kerja scire, yang berarti mempelajari dan mengetahui .Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state). Mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu objek,dengan kata lain menyusun gambaran tentang fakta yang ada diluar akal

Ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan itu, yaitu:

1. Realisme
2. Idealisme

B. Epistemologi

Epistemologi merupakan cabang filsafat yang membicarakan mengenai sumber-sumber, karakteristik, sifat dan kebenaran pengetahuan. Epistemologi sering kali disebut dengan teori pengetahuan atau filsafat pengetahuan, karena yang dibicarakan dalam epistemologi ini berkenaan dengan hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan masalah pengetahuan.

C. Perihal Pengetahuan

Pertama, pengetahuan biasa (ordinary knowledge), yaitu pengetahuan yang diperoleh dari hasil penyerapan indera terhadap objek tertentu yang disaksikan dalam kehidupan sehari-hari

Kedua, pengetahuan ilmiah (scientific knowledge), adalah pengetahuan yang diperoleh melalui penggunaan metode-metode ilmiah yang telah terjamin kepastian kebenaran yang dicapai.

Ketiga, pengetahuan filsafati (philosophical knowledge), pengetahuan jenis ini diperoleh melalui pemikiran rasional yang didasarkan pada pemahaman penafsiran, spekulasi, penilaian kristis, dan pemikiran-pemikiran yang logis, analitis, dan sistematis.

D. Aliran-AliranTeoriPengetahuan

1. Aliran Empirisme
2. Aliran Rasionalisme
3. Aliran Positivisme
4. Aliran Intuisionisme

Pengertian wahyu secara etimologi meliputi: 

1. Ilham sebagai bawaan dasar manusia
2. Ilham berupa naluri pada binatang
3. Isyarat yang cepat menurut rumus dan kode
4. Bisikan dan tipudaya setan untuk menjadikan yang buruk kelihatan indah dalam diri manusia
5. Apa yang disampaikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada paramalaikatnya berupa suatu perintah untuk dikerjakan.

Resume Objek dan Prinsip Ilmu


OBJEK DAN PRINSIP ILMU

A. Definisi Ilmu

Istilah ilmu diambil dari bahasa Arab, ‘alima-ya’lamu-‘ilman yang berarti mengerti atau memahami benar-benar. Istilah ilmu bila diartikan dengan bahasa Inggris, berasal dari kata science yang berasal dari bahasa Latin scienta dari bentuk kata kerja scinre, yang berarti mempelajari dan mengetahui. Science dalam arti sebagai natural science, biasanya dimaksud dalam ungkapan “sains dan teknologi” yang dirumuskan sebagai “the study of the natural sciences and the application of the knowledge for practical purpose”, yang artinya adalah penelaahan dari ilmu alam dan penerapan dari pengetahuan ini untuk maksud praktis.

B. Cabang-Cabang Ilmu 

Filsafat alam melahirkan ilmu alam yang bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta. Ilmu alam ini berkembang yang akhirnya menjadi cabang-cabang ilmu yang kita kenal seperti, Fisika, Biologi, Astronomi, Kimia dan lain sebagainya.

Sedangkan Filsafat moral melahirkan ilmu sosial yang bertujuan untuk mempelajari interaksi antar manusia. Ilmu sosial ini berkembang yang kemudian kita kenal dengan cabang-cabang ilmu antar lain, Antropologi, Psikologi, Ekonomi dan lain sebagainya.

C. Objek Ilmu Pengetahuan

Objek penyelidikan dari ilmu terdiri dari 2 objek, yaitu objek materiil dan objek formal. Objek materiil adalah sesuatu yang dijadikan sebagai sasaran penyelidikan atau pemikiran, misal tubuh manusia adalah objek materiil bagi ilmu kedokteran. Objek materiil bisa berupa benda kongkret dan abstrak. Ojek formal adalah sudut pandang tertentu tentang objek material tersebut, termasuk didalammya prinsip-prinsip yang digunakan.

Sedangkan dalam pandangan alam Islam (Islamic Worldview) yang membentuk epistemologi Islam, secara ontologis terdapat 2 alam yang dikenal dan disebutkan dalam al-Qur’an, yaitu alam metafisik (alam ghaib) dan alam fisik/yang tampak (alam as-syahadah).

D. Eksistensi Ilmu Pengetahuan

1. Objek Ilmu Pengetahuan
2. Metode Ilmu Pengetahuan
3. Sistem Ilmu Pengetahuan
4. Kebenaran Ilmiah

Michael Williams mengemukakan 5 teori kebenaran, yaitu kebenaran koherensi, kebenaran korespondensi, kebenaran pragmatis, kebenaran performatif dan kebenaran proporsi.

1. Kebenaran Koherensi
2. Kebenaran Korespondensi
3. Kebenaran Pragmatis
4. Kebenaran Performatif
5. Kebenaran Proposisi

Selasa, 30 Agustus 2016

Tujuan, Cita-Cita, Sasaran dan Perencanaan

PRESENTASI TUJUAN, CITA-CITA, SASARAN DAN PERENCANAAN



Download Presentasi : SlideShare

***

TUJUAN

Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai (dihasilkan) pada kurun waktu tertentu.

Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi

Tujuan merupakan langkah pertama yang harus ditentukan dalam membuat rencana/ program kerja. 

CITA-CITA

Cita-cita merupakan harapan seseorang akan masa depan terkait dirinya atau kondisi masyarakat secara umum.

Sasaran adalah pihak yang dituju atau menjadi objek dari suatu pekerjaan.

PERENCANAAN

Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. 

Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen.

Tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan

Tugas:
Tentukanlah tujuan, sasaran dan perencanaan anda dalam mengatasi masalah yang terjadi di tengah masyarakat!

# MASALAH 1 

Tujuan:

1. Mengentaskan tawuran di kalangan pelajar.
2. Menanamkan akhlak terpuji dalam interaksi antar sesama pelajar.
3.  

Sasaran:

Pelajar tingkat sekolah menengah atas di wilayah Kota/ Kabupaten Bogor

Rencana Kerja:

1. Mengadakan penyuluhan tentang dampak buruk tawuran. 
2. Membuat sarana/ media bimbingan Islam bagi kalangan pelajar.

# MASALAH 2

Tujuan: 

1. Meningkatkan pemahaman keislaman masyarakat Indonesia terkait dasar-dasar keislaman.
2.

Sasaran:

1. Masyarakat khususnya kalangan pegawai di instansi pemerintah dan swasta di wilayah Kota/ Kabupaten….

Rencana Kerja:

1.  

Dakwah Antara Peluang dan Tantangan

PRESENTASI DAKWAH ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN



Download Presentasi : SlideShare

***

Dakwah adalah aktivitas yang mulia bahkan termulia.

Aktivitas yang baik harus dilakukan dengan cara yang baik, bahkan yang terbaik. Jika tidak, aktivitas yang baik itu akan dikalahkan oleh aktivitas yang buruk dan jahat.

Berbagai konten dan seruan yang negatif terus disebarluaskan secara masif kepada masyarakat melalui berbagai macam media, baik media cetak, media elektronik, maupun media online.

Tingkat interaksi masyarakat kita dengan media sudah begitu tinggi;

1. hampir di setiap rumah ada pesawat televisi yang ditonton berjam-jam setiap hari.
2. internet sudah masuk desa.
3. berbagai perangkat dan layanan (blackberry, hp android, gadget) dengan harga murah bisa dipakai dengan mudah untuk mengakses internet.

PELUANG/KEUNGGULAN & TANTANGAN

1. Koran/Surat Kabar
2. Majalah
3. Televisi
4. Radio
5. Internet
6. BB, HP, android, gadget

Potensi Diri dan Aktualisasi Peran Dakwah

POTENSI DIRI DAN AKTUALISASI PERAN DAKWAH



Download Presentasi: SlideShare

***

Sadarkah Anda atas beragam potensi yang Anda miliki..?

Basic Skill (Potensi [sangat] mendasar) 

1. Berbicara (komunikasi)

2. Membaca
a. Membaca adalah pintu gerbang ilmu..
b. Tanpa membaca, Anda tak kan bisa melakukan perubahan…

3. Berfikir/menganalisa
a. Berfikirlah dengan keras dan cerdas…

4. Menulis
a. Menulislah sejak sekarang…
b. Tak ada lagi alasan untuk tidak bisa menulis... Sarananya telah demikian sempurna…
c. Bandingkan dengan kondisi masa lalu…

Potensi Anda harus diaplikasikan dalam mengentaskan problematika umat…

Makalah Akad Nikah dengan Teknologi Baru

MAKALAH AKAD NIKAH DENGAN TEKNOLOGI BARU
Oleh : Fuad Hasan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai fuqoha’ dalam mengemukakan hakekat perkawinan hanya menonjolkan aspek lahiriyah yang bersifat normatif. Seolah-olah akibat sahnya sebuah perkawinan hanya sebatas timbulnya kebolehan terhadap sesuatu yang sebelumnya sangat dilarang, yakni berhubungan badan antara laki-laki dengan perempuan. Dengan demikian yang menjadi inti pokok pernikahan itu adalah akad (pernikahan) yaitu serah terima antara orang tua calon mempelai wanita dengan calon mempelai laki-laki.

 Perkawinan umat Islam di Indonesia juga mengacu pada pedoman hukum Islam. Dengan perkataan lain hukum perkawinan yang berlaku di Indonesia sesuai dengan hukum Islam sebagaimana pemahaman kalangan fuqoha’. Perkawinan juga bertujuan untuk memperluas dan mempererat hubungan kekeluargaan, serta membangun masa depan individu keluarga dan masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, jika telah ada kesepakatan antara orang pemuda dengan seorang pemudi untuk melaksanakan akad nikah pada hakekatnya kedua belah pihak telah sepakat untuk merintis jalan menuju kebahagiaan lahir batin melalui pembinaan yang ditetapkan agama. 

B. Rumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang yang tertulis diatas dapat kita mengetahui apa saja yang akan dibahas dalam pembahasan ini dibawah ini diantaranya :

1. Untuk Mengetahui Pengertian Tentang Akad Nikah Dengan Teknologi Baru
2. Keabsahan Suatu Hukum Ijab Qabul Dalam Perkawinan Melalui Teknologi Baru
3. Analisis Hukum Akad Nikah Teknologi Baru
4. Pandangan Masyarakat Akad Nikah Lewat Telepon Menurut Islam

C. Tujuan Penulisan

Adapun Tujuan Penulisan Makalah Ini Untuk :

1. Mengetahui apa saja yang dibahas dalam pernikahan dengan teknologi baru.
2. Untuk mengetahui hukum-hukum diperbolehkan atau tidak dalam pernikahan dengan teknologi baru.

Baca Selengkapnya ==>



Download Makalah : SlideShare

Penulisan Kata Ulang dan Kata Gabungan

Penulisan Kata Ulang

Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.

Misalnya :

Anak-anak, buku-buku, kuda-kuda, mata-mata, hati-hati, undang-undang, biri-biri, kupu-kupu, kura-kura, laba-laba, sia-sia, gerak-gerik, huru-hara, lauk-pauk, mondar-mandir, ramah-tamah, sayur-mayur, centang-perenang, porak-poranda, tunggang-langgang, berjalan-jalan, dibesar-besarkan, berjalan-jalan, dibesar-besarkan, menulis-nulis, terus-menerus, tukar-menukar, hulubalang-hulubalang, bumiputra-bumiputra.

Penulisan Kata Gabungan Kata

1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk kata istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.

Misalnya :
Duta besar, kambing hitam, kereta api cepat lear biasa, mata pelajaran, meja tulis, modl linear, oarang tua, persegi panjang, rumah sakit umum, simpang empat.

2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.

Misalnya :

Alat pandang-dengar, anak-istri saya, buku sejarah-baru, mesin hitung tangan, ibu-bapak kami, watt-jam, orang-tua muda.

3. Gabungan kata berikut ditulis serangkai

Misalnya :

Acapkali, adakalanya, akhirulkalam, alhamdulillah, astagfirullah, bagaimana, barangkali, bilamana, bismillah, beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada, darmabakti, dukacita, halalbihalal, hulubalang, kacamata, kasatmata, kepada, keratabahasa, kilometer, manakala, manasuka, manggkubumi, matahari, olahraga, padahal.paramasastra, peribahasa, puspawarna, radioaktif, saptamarga, saputangan, saripati, sebagaimana, sediakala, segitiga, sekalipun, silaturahmi, sukacita, sukarela, syahbandar, titimangsa, wasalam.

Makalah Bayi Tabung dan Kloning

MAKALAH BAYI TABUNG DAN KLONING
Pengertian, Proses dan Hukum Bayi Tabung & Bayi Kloning dalam Perspektif Agama Islam
Oleh : Gonal Septria

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah sebuah anugerah yang harus disyukuri, tak lengkap rasanya jikalau didalam keluarga tidak mempunyai anak atau keturunan, dan seorang ibu pun belum sempurna menjadi seorang ibu jikalau belum meminang seorang bayi. Takdir memanglah ditangan sang pencipta, akan tetapi jikalau kita tidak berusaha menjadi yang terbaik maka kita akan selamanya menjadi tidak baik, maka syariat Islam menganjurkan kita untuk ikhtiar (berusaha) dan untuk hasilnya kita tawakkal (berserah diri kepada Alloh subhanahu wa ta’ala).

Di zaman modern ini dimana teknologi semakin canggih, dari sesuatu yang tidak masuk akal bisa dikerjakan dengan teknologi yang canggih berkat ilmu pengetahuan yang semakin berkembang. Didalam ilmu kedokteran pun jikalau sepasang suami istri ingin mendapatkan keturunan dan sulit secara konvensional, maka teknologi menyodorkan berbagai alternatif untuk mendapatkan sang buah hati salah satunya dengan cara bayi tabung atau pembuahan benih secara cloning. Akan tetapi didalam pelaksanaannya, ternyata terdapat beberapa pendapat yang membolehkan dan juga melarangnya dengan syarat-syarat tertentu.

Pro dan kontra pun mewarnai hal ini, karena ini termasuk hal baru yang tidak dibahas dalam Islam dimasa lampau dan kita tidak akan menemukan satu ayat pun yang menyebutkan teknologi seperti ini dengan jelas. Maka diperlukan suatu ijtihad umat Islam, agar disikapi secara bijaksana bukan malah anti dengan kemajuan teknologi apalagi jika hal ini merupakan suatu manfaat dan jauh dari mudharat, dan memberikan kebahagiaan yang tidak terhingga pada pasangan suami istri yang sulit mendapatkan keturunan.

Maka berdasarkan permasalahan diatas, penulis akan mencoba menjelaskan salah satu objek pembahasan dalam ilmu Masa’il Fiqhiyah yaitu mengenai “Bayi Tabung dan Kloning” serta ruang lingkup pembahasan yang berhubungan dengan hal ini yang pastinya dilihat dari sisi kacamata Islam, secara lebih detail  pada makalah ilmiah ini.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah yang telah disebutkan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah yang berkenaan tentang “Bayi Tabung dan Kloning” yaitu sebagai berikut:

1. Apakah pengertian dari bayi tabung dan kloning?
2. Lalu bagaimanakah Islam memandangnya terkait salah satu hasil dari ilmu pengetahuan modern ini?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mempelajari tentang “Bayi Tabung dan Kloning” serta pembahasan yang mencakup ruang lingkup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui tentang pengertian dari bayi tabung dan kloning.
2. Mengetahui bagaimana Islam memandangnya terkait hal tersebut.

D. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan metode pustaka (Library research) yaitu mencari dan mengumpulkan data-data ilmiah yang relevan dengan tema yang akan dibahas, terutama yang terdapat dalam buku-buku yang mempelajari tentang Masa’il Fiqhiyah.



Download Makalah : SlideShare

Senin, 29 Agustus 2016

Penulisan Kata Dasar dan Turunan


Penulisan Kata Dasar

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

Misalnya :

Ibu percaya bahwa engkau tahu.
Kantor pajak penuh sesak.
Buku itu sangat tebal.

Penulisan Kata Turunan

1.      Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.

Misalnya :

Bergeletar, dikelola, penetapan, menengok, mempermainkan.

2.      Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.

Misalnya :

Bertepuk tangan, garis bawahi, menganak sungai, sebar luaskan.

3.      Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata ditulis serangkai.

Misalnya :

Menggarisbawahi, menyebarluaskan, dilipatgandakan, penghancurleburan.

4.      Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.

Misalnya :

Adipati, aerodinamika, antarkota, audiogram, awahana, bikarbonat, biokimia, caturtunggal, dasawarsa, dekameter, dwiwarna, ekawarna, ekstrakurikuler, elektronika, infrastruktur, instrospeksi, kolonialism, kosponsor, mahasiswa, mancanegara, multilateral, narapidana, nonkolaborasi, Pancasila, panteisme, paripurna, poligami, prasangka, purnawirawan, reinkarnasi, saptakrida, semiprofional, subseksi, swadaya, telepon, transmigrasi, tritunggal, ultramodern..

Catatan :

(1)   Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, di antara kedua unsur itu ditulis tanda hubung (-)

Misalnya :

Non-Indonesia, pan-Afrikanisme.

(2)   Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan dasar, gabungan itu ditulis terpisah.

Misalnya :

Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.

Urgensi Dakwah Basic Skill

PRESENTASI URGENSI DAKWAH BASIC SKILL




Download Presentasi : SlideShare

***

Perhatikan problem yang ada di masyarakat…

Lalu apa solusi terbaik yang harus anda lakukan..?

Apakah anda hanya diam dan berpangku tangan..?

Umat sedang menunggu jawaban anda..

Makalah Operasi Plastik dan Ganti Kelamin

MAKALAH OPERASI PLASTIK DAN GANTI KELAMIN
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam masyarakat modern seperti di barat, kebutuhan dan aspirasi masyarakat menempati kedudukan yang tinggi, sehingga berdasarkan itu, suatu produk hukum yang baru dibuat. Dari sini dapat digambarkan bahwa apabila terjadi pergeseran nilai dalam masyarakat, maka interpretasi terhadap hukum pun bisa berubah. 

Masalah operasi ganti kelamin dan operasi plastik telah lama dipertimbangkan oleh kalangan kedokteran dan para praktisi hukum di negara-negara barat. dan pandangan masyarakat tentang ganti kelamin dan bedah plastik berorientasi hanya pada masalah ingin tampil bedah (taghyiru al-jins) atau kecantikan (estetik), seperti sedot lemak, memancungkan hidung, mengencangkan muka, dan lain sebagainya. Sesungguhnya, ruang lingkup bedah operasi ganti kelamin dan operasi plastik sangatlah luas. Tidak hanya masalah estetika, tetapi juga rekonstruksi, seperti pada kasus-kasus luka bakar, trauma wajah pada kasus kecelakaan, cacat bawaan lahir (congenital), seperti bibir sumbing, kelainan pada alat kelamin, serta kelainan congenital lainnya. Namun bukan berarti nilai estetika tak diperhatikan. 

Di Indonesia ini juga pernah dibahas yang melibatkan para ahli kedokteran ahli hukum positif dan hukum Islam. Mengenai pembahasan operasi ganti kelamin atau operasi plastik ini masih terus diperdebatkan. Dengan adanya makalah ini, penulis berharap dapat mengungkapkan suatu pandangan konprehensif mengenai operasi ganti kelamin dan operasi plastik menurut hukum Islam.

B. Rumusan Masalah 

1. Apakah yang dimaksud dengan operasi plastik dan ganti kelamin.
2. Apa saja jenis-jenis operasi plastic
3. Bagaimanakah Hukumnya dalam Islam.

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah mempelajari tentang (operasi plastic dang anti kelamin) serta pembahasan yang mencakup ruang lingkup di dalamnya seperti Dalil-dalil dan hikmah atas pelarangannya.

D. Metode Penulisan

Metode penulisan yang dilakukan oleh penyusun adalah dengan menggunakan metode pustaka (Library research) yaitu mencari dan mengumpulkan data-data ilmiah yang relevan dengan tema yang akan dibahas.

Baca Selengkapnya ==>



Download Makalah : SlideShare

Makalah Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam


MAKALAH SEJARAH ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SHOLLALLOHU 'ALAIHI WASALLAM

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah perjalanan hidup Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam akan menjadi stok sejarah pertama yang akan diambil oleh generasi demi generasi, dari pewaris nubuwwah (kenabian) dan juga sebagai pengetahuan, lentera aqidah seluruh kaum muslimin serta menjadi acuan yang akan tetap selalu eksis di tengah-tengahnya, sebagai pedoman kehidupan terutama dari sisi kepribadian beliau, akhlak beliau, serta kehidupan sosial beragama dan berbagai aspek lainnya.

Dari sini tampaklah urgensi yang amat sangat penting dari fungsi sejarah kehidupan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam sebagai poros kehidupan kaum muslimin untuk selalu memahami risalah kenabian beliau karena banyak hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya yang bisa diambil pelajarannya yang sangat bermanfaat bagi kehidupan seorang muslim ketika ia mengaku mencintai nabi-Nya.

Banyaknya lika-liku perjuangan dakwah yang dialami Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam tahap demi tahap tentu menjadikan kekhasan tersendiri bagi dakwah beliau, dengan risalah kenabian yang hingga kini dampaknya masih dirasakan secara luas utamanya kepada umat Islam menjadikan pula dakwah ini begitu banyak perjuangan di dalamnya sehingga tak mudah bagi Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam mengemban risalah ini tanpa berbagai dukungan dari berbagai banyak pihak. Banyaknya usaha yang senantiasa dipupuk guna tegaknya Islam di muka bumi ini dilalui dengan rintangan dan berbagai cobaan yang selalu datang menghampiri beliau.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah yang telah disebutkan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah, diantaranya :

1. Bagaimana sejarah kelahiran Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam?
2. Apa saja peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa kenabian Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam?
3. Bagaimana tahapan-tahapan ketika beliau berdakwah di tengah-tengah kaumnya?

C. Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai tambah mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.

Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah kelahiran Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam.
2. Untuk mengetahui berbagai persitiwa yang terjadi di masa Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam.
3. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dakwah beliau.

D. Metodologi Penulisan

Penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan metode pustaka (library reserch) yaitu mencari dan mengumpulkan data-data ilmiah yang relevan dengan tema yang dibahas dengan mencari bahan dan sumber-sumber melalui rujukan yang terpercaya.

Baca Selengkapnya ==>



Download Makalah : SlideShare

Minggu, 28 Agustus 2016

Resume Etika Ilmu


RESUME ETIKA ILMU

A. Pengertian Etika

Etika “ethics” secara etimologi berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu “ethos” atau “ethikos” yang mempunyai arti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kadang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berfikir. Adapaun dalam bentuk jamaknya, “ta etha” yang berarti adat kebiasaan. “ta etha” menjadi latar belakang terbentuknya istilah “etika” yang oleh filshuf yunani aristoteles (384-322) sudah dipakai untuk menunjukan filsafat moral.

Secara etimologis, dalam kamus umum bahasa indonesia yang lama (poerwadarminta 1953), etika dijelaskan sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Adapun dalam kamus besar bahasa indonesia (1988), etika dirumuskan dalam  tiga arti sebagai berikut: 

1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. 

Pengertian etika ilmu adalah suatu sumber pengetahuan yang diharapkan dapat meminimalkan dan menghentikan perilaku menyimpang di kalangan masyarakat.

B. Tujuan Mempelajari Etika Ilmu

1. Hubungan ilmu dan etika
2. Membangun masyarakat ilmiah
3. Menuju masyarakat berbudaya ilmu pengetahuan
4. Relevansi etika ilmu

C. Objek Etika

Objek etika adalah penyataan-pernyataan moral yang merupakan perwujudan dari pandangan-pandangan dan persoalan dalam bidang moral. Pada dasarnya hanya ada dua macam pernyataan moral, yaitu:

1. Pernyataan tentang tindakan manusia. 
2. Tentang manusia itu sendiri atau tentang unsur-unsur kepribadian manusia, seperti motif-motif maksud dan watak. 

Poedjawiatna (1990:13-26) mengungkapkan bahwa yang menjadi objek etika adalah sebagai berikut: Tindakan manusia, kehendak bebas, determinisme (Determinisme materiliasme dan determinisme religius), dan adanya kehendak bebas.
 
Designed By OddThemes & Distributd By Blogger Templates