TERBARU

Senin, 05 September 2016

Pendidikan dalam Al-Qur'an

Tanggung Jawab Pendidikan

Di dalam al-Qur`an, anak disebut sebagai zinah (perhiasan) dunia; indah mempesona walau sebagai ujian hidup bagi orang tua.

Alloh swt berfirman:

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (Qs. Al-Kahfi [18]: 46)

Anak adalah amanah yang akan dimintakan pertanggung jawabannya di sisi Alloh swt kelak di akherat. Termasuk bagian dari amanah yang besar ini adalah “mentarbiyyah” anak, memperbaiki kualitas keturunan dan berupaya menjaga diri anak-anak dari api neraka. Alloh swt berfirman: 

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Qs. At-Tahrim [66]: 6)

Ad-Dohhak rhm mengatakan tentang ayat ini:

“Wajib bagi seorang muslim untuk mengajarkan keluarganya (istri dan anak-anaknya) dan para pembantunya, baik laki-laki maupun perempuan tentang apa saja yang difardukan dan dilarang oleh Alloh swt”. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)

Prinsip-prinsip Pendidikan Islam

Karena itu pula, di dalam al-Qur`an banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan tentang pendidikan anak. Di antara ayat-ayat yang merangkum semua segi-segi pendidikan anak di dalam al-Qur`an adalah kisah tentang nasehat Luqman kepada putranya. Alloh swt berfirman:

Sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Alloh. Barangsiapa yang bersyukur (kepada Alloh), Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Sesungguhnya Alloh Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu bersyirik (mempersekutukan) Alloh, Sesungguhnya memper sekutukan (Alloh) adalah benar-benar kezaliman yang besar". Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang berlipat-lipat, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu. Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang telah menempuh jalan-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Alloh akan membalasnya. Sesungguhnya Alloh Maha Lembut lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya semua itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Alloh). Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (Qs. Luqman [31]: 12-19)

Unsur-unsur penting pendidikan yang dapat dipetik dari ayat-ayat yang agung dan mulia ini adalah:

1. Seorang guru adalah seorang ahli hikmah. Ahli hikmah bukanlah orang yang memiliki ilmu kedigdayaan atau kemampuan luar biasa yang serba gaib. Ahli hikmah adalah ulama yang sangat faham tentang al-Qur`an dan as-Sunnah serta bijak bestari dalam beramal dan mendidik manusia.

Ibnu Katsir meriwayatkan bahwa Qotadah rhm mengatakan tentang hikmah yaitu “fiqh (pemahaman) tentang Islam, karena Luqman bukan seorang Nabi dan juga tidak diberi wahyu. Sedangkan Ibnu katsir sendiri mengatakan bahwa Luqman diberi pemahaman, ilmu dan kemampuan mengolah katanya”.

2. Salah satu metode utama dalam pendidikan adalah mau`idzoh, yaitu nasehat. Nasehat adalah memberikan pandangan kebaikan dengan cara yang menyentuh jiwa seseorang. As-Sa`di rhm mengatakan bahwa mau`idzoh adalah “kata-kata perintah dan larangan yang disertai targib (anjuran) dan tarhib (ancaman)”. (Baca kita Taisirul Karimir Rohman Fi Tafsiril Kalamil Mannan)

3. Materi pendidikan yang harus dibentuk kepada anak-anak kita adalah:

a. Ajaran tauhid dan iman serta meninggalkan kekufuran
b. Berbakti kepada kedua orang tua
c. Mengikuti jalan hidup orang-orang yang sholih
d. Mengingatkan tentang hari akhirat dan perhitungan
e. Mengingatkan tentang bahaya maksiat dan anjuran berbuat kebaikan
f. Mendirikan sholat
g. Amar ma`ruf Nahi Munkar
h. Larangan berlaku sombong dan menghina orang
i. Ajaran rendah hati dan bermuka manis
j. Ajaran bersikap tengah-tengah dalam segala hal.
k. Larangan bersuara keras di luar kebutuhan dan tanpa faedah

Kesimpulannya menurut Ibnu `Asyur adalah bahwa materi pendidikan yang disampaikan Luqman mengandung dasar-dasar ajaran syari`at Islam: aqidah, amal perilaku, adab pergaulan dan adab jiwa diri sendiri. (baca Tafsir at-Tahrir wat Tanwir)

Pendidikan dalam al-Qur`an bertujuan membentuk anak-anak kita menjadi manusia-manusia yang tergolong sabiqun bil khoirot (manusia unggul), yaitu:

1. Memiliki rasa takut kepada Allah Swt.
2. Memiliki kekuatan iman 
3. Memiliki tauhid yang bersih 
4. Mengenal urgensi waktu dan umur
5. Tekad yang jujur, cita-cita yang tinggi dan kemauan yang kuat.
6. Semangat kompetitif dalam setiap kebaikan
7. Hati yang bersih 
8. Peniti jalan pendahulu mereka yang shalih. Intisari dari Qs. Al-Mu`minun [23]:57-61. Baca: Māzin Ibn `Abd al-Karīm al-Freh, al-Rāid Durūs Fi al-Tarbiyyah wa al-Da`wah, hlm. 332-336).

Share this:

Posting Komentar

 
Designed By OddThemes & Distributd By Blogger Templates