TERBARU

Selasa, 06 September 2016

Kebiadaban Yahudi

KEBIADABAN YAHUDI

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik…” (QS. al-Ma’idah: 82)

Ketika Bani Israel atau orang-orang Yahudi menduduki rangking pertama dalam urutan kisah-kisah umat terdahulu yang disebutkan dalam al-Qur’an, maka itu bukan tanpa makna dan tujuan. Hal ini merupakan pendidikan al-Qur’an terhadap umat Islam agar senantiasa sadar dan waspada akan bahaya Yahudi. Ayat di atas, menyebut orang-orang Yahudi lebih dulu daripada orang-orang musyrik. Ini merupakan isyarat al-Qur’an bahwa permusuhan dan kebiadaban Yahudi terhadap orang-orang beriman lebih keras dan lebih dahsyat daripada permusuhan orang-orang musyrik, walaupun kufur itu satu millah (agama).

Berikut beberapa keterangan al-Qur’an mengenai kebiadaban Yahudi.

1. Membunuh Para Nabi

Allah SWT berfirman:

“…Lalu, ditimpakan kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapatkan kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (QS. al-Baqarah: 61)

2. Mengadakan Konspirasi Internasional untuk Memerangi Umat Islam

Yahudi bersama sekutunya, yaitu orang-orang munafik dan musyrikin senantiasa berada di belakang konspirasi internasional untuk memerangi dan menghancurkan tiga pilar kekuatan umat Islam: aqidah, qiyadah (kepemimpinan) dan jama’ah. Allah SWT berfirman:

“Apakah kamu tidak melihat orang-orang yang telah diberi bagian dari al-Kitab (Taurat)? Mereka membeli kesesatan (dengan petunjuk) dan mereka bermaksud supaya kamu tersesat dari jalan yang benar. Dan Allah lebih mengetahui (dari pada kamu) tentang itu musuh-musuhmu. Dan cukuplah Allah menjadi pelindung (bagimu). Dan cukuplah Allah menjadi penolong (bagimu). Yaitu orang-orang Yahudi, mereka merubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata, ‘Kami mendengar, tetapi kami tidak mau menurutinya.’ Dan (mereka mengatakan pula), ‘Dengarlah.’” Sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan mereka mengatakan, “Raa’ina”, dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan, “Kami mendengar dan patuh, dan dengarlah, dan perhatikan kami,” tentulah ini lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.” (QS. an-Nissa: 44-46)

Realitas sekarang dengan adanya hubunganyang mesra antara Yahudi dengan musyrikin serta munafiqin dalam rangka membuat makar melalui PBB bukanlah cerita baru. Hal ini merupakan kebenaran al-Qur’an sepanjang masa, bahwa Yahudi bukan saja musuh kaum Muslimin Palestina tapi musuh umat Islam seluruh dunia, termasuk Indonesia.

3. Mengkafirkan Kaum Muslimin

Ahlul kitab yang di dalamnya ada orang-orang Yahudi tak pernah bersikeras dan berupaya untuk mewujudkan sesuatu, melebihi ambisi mereka untuk menyesatkan umat Islam dari aqidahnya. Yahudi mengerti bahwa aqidah dan keimananlah yang menjadikan Islam selamat, kuat dan bersatu.

Allah SWT berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi al-Kitab, niscaya mereka akan mengmbalikan kamu menjadi kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali-Imran: 100)

4. Melanggar Perjanjian Allah

“(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. al-Baqarah: 27)

Ayat di atas ini membeirkan pemahaman pada kita bahwa orang-orang Yahudi bukan saja musuh umat Islam. Ia juga musuh kemanusiaan. Tentu setiap manusia normal dan berakal takkan menerima perusakan di muka bumi. Yang lebih bahaya adalah bahwa Yahudi adalah musuh Allah.

Dari karakter Yahudi di atas yang sangat biadab, mereka tidak akan bisa diajak dialog apalagi berdamai. Yahudi adalah makhluk yang tidak mengerti kecuali bahasa kekerasan. Karena itu al-Qur’an  memberikan instruksi kepada umat Islam dengan tegas agar memerangi orang-orang Yahudi, sebelum bertambah kebiadaban mereka.

Allah SWT berfirman:

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak pula pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar, yaitu orang-orang yang diberikan al-Kitab kepada mereka , sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan hina.” (QS. at-Taubah: 29)

Instruksi Allah ini harus direspon secara positif oleh setiap Muslim. Apalagi sudah ada jaminan dari Rasulullah SAW bahwa masa depan adalah milik umat Islam. Jiak tidak masanya nanti, seorang Muslim akan membunuh Yahudi atas bantuan tentara Allah yang lainnya yaitu batu atau pohon. Syaratnya, setiap Muslim harus berkomitmen dengan ke-Islamannya dan penghambaannya kepada Allah. Karena itulah haditsnya berbunyi, “Wahai Muslim, Wahai Abdullah!” bukan, “Wahai orang Palestina, wahai orang Arab!” misalnya.

Rasulullah SAW bersabda,

“Tidak akan tiba hari kiamat sehingga orang-orang Islam memerangi orang-orang Yahudi. Lalu kaum Muslimin membunuh mereka, sehingga ketika seorang Yahudi bersembunyi di belakang batu dan pohon, maka batu dan pohon itu berkata, ‘Wahai Muslim, Wahai Abdullah, ini ada orang Yahudi di belakangku. Ke sinilah! Bunuhlah dia!. Kecuali pohon Ghargad. Sesungguhnya ia adalah dari (jenis) pohon Yahudi.” (HR. Muslim)

Share this:

Posting Komentar

 
Designed By OddThemes & Distributd By Blogger Templates