Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam
A. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi tentan proses kependidikan yang didasarkan pada nilai-nilai filosof ajaran Islam berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan redaksi yang agak singkat, Ilmu Pendidikan Islam adalah Ilmu Pendidikan yang berdasarkan Islam.
Dua definisi Ilmu Pendidikan Islam tersebut, selain menjelaskan karakteristiknya, yakni ajaran Islam yang dinanti akan dijelaskan, secara implisit menunjukkan adanya dua konsep yang melandasi rancang bangun Ilmu Pendidikan Islam, yaitu konsep education academic dan konsep paedagogie.
Pengembangan Ilmu Pendidikan Islam dengan menggunakan konsep educatioan academic akan menuju kepada ilmu yang bersifar terbuka, luwes dan menuntut redefinisi secara terus menerus. Dengan menggunakan konsep education academic, Ilmu pendidikan Islam akan menerima pengaruh yang luas dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dan terus berkembang, yaitu ilmu psikologi, filsafat, sejarah, sosiologi, kebudayaan, politik, manajemen, informasi telematika, hukum dan lainnya. Berdasarkan pada konsep ini, Ilmu Pendidikan Islam berkonsentrasi pada dataran teoritis dan idealis yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar epistemologi bagi keperluan rancang bangun desain pendidikan. Desain dan rumusan konsep tentang visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, guru, murid, manajemen, sarana prasarana, pembiayaan, lingkuangan, evaluasi dan aspek pendidikan lainnya, akan mengambil manfaat dari ilmu Pendidikan Islam yang berbasis pada education academic ini.
Selanjutnya, Ilmu Pendidikan Islam menurut konsep paedagogie hanya akan memperhatikan interaksi-interaksi yang terjadi antara seorang dewasa dengan anak-anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan, dengan menempatkan masalah perkembangan kesadaran nilai dan tata nilai sebagai pusat dan akhir dari segenap tidakan pendidikan. Sementara itu, tindakan pengajaran merupakan merupakan medium untuk membawa peserta didik kepada tata nilai tersebut. Dalam kaitan ini, maka pendidikan mau tidak mau harus berkonsentrasi pada wilayah kajian yang membahas masalah nilai dan tata nilai (filsafat), perkembangan tata nilai dalam masyarakat (antropologie & sociologi), pertumbuhan kesadaran nilai dan tata nilai dari peserta didik (psikologi) dan cara-cara mengkomunikasikan nilai dan tata nilai kepada peserta didik (sibernetika) yang menopang diaktik dan metodik. Dengan demikian, sesungguhnya antara Ilmu Pendidikan Islam yang berdasarkan konsep education academic & paedagogie dapat dipertemukan.
Sebagai sebuah disiplin ilmu, Ilmu Pendidikan Islam pun bersifat ilmiah akademik, namun tidak sepenuhnya tunduk pada budaya ilmu modern yang cenderung anti agama atau menjauhkan ilmu pengetahuan dengan campur tangan agama. Ilmu pendidikan Islam tidak memiliki karakter yang sekuler sebagaimana yang terdapat dalam budaya barat. Kata Islam yang berada di belakang kata Ilmu Pendidikan selain menjadi sumber motivasi, inspirasi, sublimasi dan intergrasi bagi pengembangan Ilmu Pendidikan, juga sekaligus menjadi karakter dari Ilmu Pendidikan Islam itu sendiri.
Ilmu Pendidikan Islam yang berkarakter Islami itu adalah Ilmu Pendidikan yang sejalan dengan nilai-nilai luhur yang terdapatj di dalam al-Qur’an dan Sunnah. Karakter ajaran Islam yang selanjutnya menjadi karakter ilmu Pendidikan Islam tersebtu menjadi pembeda antara ilmu pendidikan yang berasal dari Barat dengan Ilmu Pendidikan Islam.
B. Tujuan Ilmu Pendidikan Islam
Sejalan dengan pengertian dan karakter Ilmu Pendidikan Islam, maka ilmu Pendidikan Islam, baik secara teori maupun praktik, berusaha merealisasikan misi ajaran Islam, yaitu menyebarkan dan menanamkan ajaran Islam ke dalam jiwa umat manusia, mendorong penganutnya untuk mewujudkan nilai-nilai ajaran al-Qur’an dan Sunnah sebagaimana tersebut di atas, mendorong pemeluknya untuk menciptakan pola kemajuan hidup yang dapat menyejahterakan pribadi dan masyarakat, meningkatkan derajat dan martabat manusia dan sebagainya.
Tujuan Ilmu Pendidikan Islam lebih lanjut dapat dikemukakan sebagai berikut:
Pertama, melakukan pembuktian terhadap teori-teori kependidikan Islam yang merangkum aspirasi atau cita-cita Islam yang harus diikhtiarkan agar menjadi kenyataan.
Kedua, memberikan bahan-bahan informasi tentang pelaksanaan pendidikan dalam segala aspeknya bagi pengembangan ilmu Pendidikan Islam tersebut. Ia memberikan bahan masukan yang berharga kepada ilmu ini.
Ketiga, menjadi korektor terhadap kekurangan teori-teori yang dipegangi oleh ilmu pendidikan Islam sehingga kemungkinan pertemuan antara teori dan praktik semakin dekat dan hubungan antara keduanya bersifat interaktif (saling mempengaruhi).
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pendidikan Islam dapat dikemukakan sebagai berikut;
Pertama, teori-teori dan konsep-konsep yang diperlukan bagi perumusan desain pendidikan Islam dengan berbagai aspeknya. Visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar dan sebagainya. Teori-teori dan konsep-konsep tersebut dibangun dari hasil kajian yang ilmiah dan mendalam terhadap sumber ajaran agama Islam yang terdapat dalam al-Qur’an dan Sunnah, serta berbagai disiplin ilmu yang relevan. Seperti sejarah, psikologi, sosiologi, politik, budaya, hukum, etika, manajemen, teknologi dan sebagainya.
Kedua, teori dan konsep yang diperlukan untuk kepentingan praktik pendidikan, yaitu mempengaruhi peserta didik agar mengalami perubahan, peningkatan dan kemajuan baik dari segi wawasan, keterampilan, mental spiritual, sikap, pola pikir dan kepribadiannya. Berbagai komponen keterampilan terapan yang diperlukan dalam praktik pendidikanm berupa praktik padagogis, didaktik dan metodik didasarkan pada teori-teori dan konsep-konsep yang terdapat dalam Ilmu Pendidikan islam.
Gabung dalam percakapan